kematian !
23 februari 2019, langit diatas kampung ambarukmo masih
tampak sumringah. Karman duduk di sebuah warung kopi yang belum lama jadi
tempat barunya. sebelumnya dia sudah punya tempat peraduannya sendiri, yang
memang menurutnya memang bisa mendamaikan gejolak jiwanya. Tempat yang membuat
seakan berada di kampung halamannya sendiri, yang semua sepakat menamakannya
kota santri. Tempat yang sejauh apapun karman melangkah, akan tetap menuntutnya
untuk kembali.
Ada beberapa golongan yang menyebut kota karman ini adalah
tempat orang “dungdeng”, yang artinya
gudang orang ampuh kondang, tapi juga muara bagi para pendosa. Presiden ke-4
kita adalah identitas baik bagi kota ini, tapi juga jangan lupakan mas Rian,
jagal berdarah dingin yang juga merupakan ciri dari sisi yang lain kota ini.
Tapi tulisan ini utamanya bukan menuju ke kota itu. Sore itu
karman mendapat kabar bahwa Mbah Bandi { aktor terkenal dalam dunia per-vespa-an
}. Mbah Bandi adalah slank dalam dunia mesin, yang tidak perlu lagi diragukan
jam terbang dan buah karyanya.
Sore ini baru saja malaikat izroil bertamu dan mengajak Mbah
Bandi pergi ke Sorga sana. Beliau meninggalkan ilmu dan kenangan yang seakan
tak habis bila dituliskan.
Beliau bukan tipe guru yang mencekoki muridnya dengan
pemahaman pemahaman statis yang satu ditambah satu sudah pasti dua. Biasanya, beliau
hanya duduk dan mengarahkan langkah demi langkah yang harus dilalui murid dan
pasiennya. Tak jarang beliau hanya merokok dan sama sekali tidak memberi tahu sampai pasien atau
muridnya itu bertanya. Hal seperti itu bukanlah bentuk menyepelekan atau tidak
menggubris pasiennya, justru sistem yang diterapkan Mbah Bandi sangat efektif sekali untuk menigkatkan
pemahaman pasien yang yang langsung terjun mengotak atik mesinnya, sehingga
pasien bukan hanya manut dengan montir, tapi juga bisa bener bener paham dengan
masalah yang sedang dialaminya.
Sistem pendidikan yang diajarkan mbah bandi sama sekali
berbeda dengan yang sedang terjadi pada pendidikan formal sekarang ini, yang
apabila jawabannya keluar dari buku panduan, maka otomatis akan salah jawaban
itu. Kurikulum mbah bandi adalah kurikulum dinamis yang akan terus memunculkan
inovasi dalam menghadapi masalah.
Kepergian mbah bandi meninggalkan luka dihati banyak orang,
baik itu murid, pasien, keluarga, kerabat, dan juga tetangga dekatnya. Memang
kematian bukanlah jemputan tukang ojek yang bisa ditunggu, ditunda, atau bahkan
dicancel. Bukan sama sekali. Kematian adalah kepastian yan pasti dialami oleh
mereka yang bernyawa. Usia tidak
ada sangkut pautnya dengan kematian, sakit juga tidak bisa disebut sebagai
penyebab kematian. Kematian tidak perlu alasan, kapan dan dimana saja dia bisa
datang. Kematian adalah pintu menuju keabadian, dan Mbah Bandi, sedang menuju
keabadian itu. Mbah Bandi tidak mati, beliau akan tetap hidup meski jasadnya
sudah tak terlihat lagi.
Kalau semua orang di zaman ini membuka usaha untuk
mengumpulkan laba, mbah bandi justru berbalik arah. Mbah bandi tidak menentukan
tarif, paling paling beliau memberi tahu harga barang yang harus dibeli, kalau
memang ordendilnya ada yang harus diganti. Kalau cuma kerusakan biasa, ya
beliau tidak akan menyinggung masalah harga. Bukan berarti beliau tidak butuh
uang, hanya saja uang bukanlah kiblat utama yang ditujunya.
Transaksi mbah bandi bukanlah transaksi keduniaan, laba yang
diharapkannya juga bukan rupiah. Transaksi mbah adalah transaksi makhluk langit
yang harapan utamanya adalah ampunan dan penerimaan dari sang esa.
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteBendungan air mataku bocor cuk... Tertusuk tajamnya cerita haru mu....
ReplyDeletePerlu diketahui oleh para pembaca... Mbah bandi itu memang ada... Beliau tadi pagi telah meninggalkan kami menuju keabadian. Jadi kisah biografi mbah bandi adalah kisah nyata..
Semoga beliau disambut dengan baik di suralaya sana....
Amin amin istajib ya rabb.....
Deleteaku jek goblok mbah, jenengan tinggal goblokku nambah notok jedog,,sampek nyumber. Tapi lek perkoro dungo aku rodok pinter mbah, mpun mugi" ng suargo mriko mbah bandi diparingi vespa abadi...amiin
ReplyDeleteMbah bandi said : iyo le, terus o sinau, semesta ga bakal mandek ngajari awakmu. Dungakno mbah e yoo
Delete